Infokriminal.com-Bogor-Dalam rangkaian Hari Tani Nasional Badan Eksekutif Mahasisawa (BEM) Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Djuanda (UNIDA) selenggarakan Seminar Nasional pada Sabtu (09/10/22) yang dilaksanakan secara luring di Aula Gedung C Universitas Djuanda Bogor, bertajuk “Strategi Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Krisis Global Berbasis Kemandirian Skala Mikro”.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber R.S. Suroyo. Jr. S.P.,M.Si dari Sekjend DPP Pemuda Tani, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor yaitu Dr. Yudi Wahyudin S.Pi.,M.Si dan Jan Prince Permata S.P., M.Si dari Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden.
Tujuan diadakannya seminar tersebut yaitu agar mahasiswa mengetahui lebih luas tentang ketahanan pangan nasional dan strategi ketahanan pangan yang tepat di era krisis global sehingga kita sebagai generasi dapat memastikan ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia.” kata Shefira Gustiana Laksana selaku Ketua BEM Faperta Unida.
Dalam sambutannya Dekan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor menuturkan seminar yang bertemakan ketahanan pangan ini tentu menjadi sangat penting, khususnya bagi mahasiswa pertanian agar lebih terbuka terhadap kondisi ketahanan pangan nasional.
Pada sesi penyampaian materi disampaikan oleh Jan Prince Permata, S.P., M.Si.,
“Letak geografi yang
menguntungkan, lahan pertanian yang
cukup luas dan subur, daya dukung alam
yang masih relatif kondusif, serta budaya
masyarakat yang masih cenderung
agraris adalah kekuatan utama bagi
Indonesia untuk mengimplementasikan
strategi ketahanan pangan. Namun implementasi strategi tersebut tidak
lepas dari beberapa kendala, terutama
yang berkaitan dengan diversifikasi
pangan, kemandirian, kedaulatan
dan daya saing pangan serta akses
penduduk pada pangan. Kendala
tersebut terutama disebabkan oleh sistem logistik pangan yang belum
memadai, masih rendahnya nilai tukar
petani, semakin menurunnya luas
lahan pertanian dan daya dukung alam,
belum terpadunya kebijakan ketahanan
pangan serta semakin buruknya
diversifikasi pangan.” Jelasnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama materi kedua disampaikan oleh R.S.Suroyo.Jr, S.P.,M.Si
” Ke depan strategi ketahanan
pangan harus berbasis pada resource
and knowledge based strategy dengan
memberikan prioritas pada peningkatan
nilai tukar petani, ketersediaan lahan pertanian, peningkatan daya dukung
alam, perbaikan teknologi pertanian, strategi pasca panen dan penguatan
sistem logistik pangan (dengan membangun
sistem konektivitas antara surplus
dan defisit unit). Strategi ketahanan
pangan nasional juga harus dilakukan
secara komprehensif dan terpadu,
sehingga strategi tersebut mampu
meningkatkan kemandirian dan daya
saing ekonomi dalam rangka ketahanan
nasional” Ungkap Bung Suroyo.
Dan pada kesempatan yang sama materi ketiga disampaikan oleh Dr. Yudi Wahyudin S.Pi., M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor.
” Strategi Ketahanan Pangan Nasional
hendaknya tidak hanya diarahkan
untuk untuk mencapai kecukupan akan
pangan, tetapi juga lebih diarahkan
untuk mencapai kemandirian dan
kedaulatan pangan (swasembada
pangan) serta peningkatan daya saing
produk-produk pangan nasional dalam
rangka Ketahanan Nasional. Kita
mengetahui bahwa pangan adalah komoditi yang sangat strategis bagi
ketahanan nasional. Ketersediaan dan
keterjangkauan pangan merupakan
indikator kunci bagi stabilitas nasional” Ujarnya.
Surya Sp