Pemilik Tanah Bongkar Mafia Tanah di Kabupaten Bogor

IMG 20230215 WA0111 1676464437 2060332047
banner 468x60

Infokriminal.com-Kota Bogor – Dugaan Mafia Tanah dan Mafia Hukum di Kabupaten Bogor telah dibongkar oleh Jimmy Mamesah saat pertemuan dengan awak media, di Kampung Wisata Tematik, Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan, pada Rabu (14/2/2023). Jimmy Mamesah merupakan pemilik tanah Gunung Geulis seluas 70 hektar.

Dalam pernyataannya, Jimmy mengatakan bahwa, para petani dan penggarap di lokasi tanah di tiga desa yaitu Cibanon, Nagrak dan Gunung Geulis, tidak akan berhenti menuntut keadilan atas tanah milik mereka, yang diambil secara paksa oleh PT KAA.

Menurut dia, PT KAA mengambil paksa lahan tersebut melalui para preman berbaju ormas yang diduga pimpinan RW Lukas Kabandungan dan RT Oman, serta oknum yang mengaku dari TNI.

Sementara itu, sejumlah saksi yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, banyak orang yang datang untuk foto-foto di lokasi yang kemudian diketahui bahwa mereka dari PT MCI, KJA dan KAA Agung Kencana.

Para penggarap itu mengatakan, kasus tanah tersebut sudah dilaporkan oleh pemilik tanah ke Presiden RI, Kapolri, Menteri ATR BPN, KPK, Kejaksaan, Satgas Anti Mafia Tanah, namun dipersilahkan untuk menghubungi nomor yang ada di plang.

Bahkan, menurut keterangan para petani penggarap, hampir setiap hari berdatangan konsumen yang tertipu karena telah membayar kapling tanah Kampung Quran, Berry Tornado dengan total jumlahnya mencapai ratusan orang.

Menurut mereka, Berry Tornado tidak memiliki tanah di Gunung Geulis tapi pernah menyerobot tanah milik Jimmy Mamesah di Kebun jati seluas 8 hektar. Saat ini tanah tersebut telah diambil dan dikuasai kembali oleh Jimmy Mamesah.

Menurutnya, penggarap berbaju PT adalah PT KAA Azis Mahdur, bersama Ketua RW Lukas Kabandungan dan Ketua RT Oman, yang diduga memalsukan surat tanah bekerja sama dengan Wawan yang memagar dan membuldozer tanah milik petani, dan hanya membayar tanah satu kali saja kepada penggarap.

“Kalau petani penggarap tidak menerima, mereka diancam atau diajak berperkara di pengadilan, untuk kemudian dikalahkan mafia hukum,” kata para penggarap dalam pernyataannya.

Kedua yaitu PT MCI, KJA dan KAA Agung Kencana, milik Muljadi Budiman dan Agung Budiman, selaku pendana dan penadah, (3) Berry Tornado bekerja sama dengan mantan lurah Gunung Geulis Martin Menteng.

“(Mereka) telah memalsukan dokumen surat tanah, menjual kepada konsumen padahal bukan tanah miliknya, tapi milik Jimmy,” ungkapnya.

Selanjutnya, PT BNP bekerja sama dengan Hakim Mustopa mantan sekdes Nagrak, memalsukan girik atas nama Niko F Mamesah di buku C desa Gunung Geulis Semua bekerja sama membuat surat palsu, girik palsu, sertifikat palsu, SKPT palsu dan lainnya.

Jimmy Mamesah mengatakan, yang menjadi otak intelektual semua kegiatan mafia tanah dan mafia hukum adalah orang dengan posisi jabatan nomor dua di Pemda Kabupaten Bogor, Burhanudin yang bekerjasama dengan Muljadi Budiman, sebagai pendana dan penadah tanah-tanah HPL Pemda yang sudah jadi.

“Dialah sutradara yang mengatur semuanya, dibantu oknum Pemda, BPN, Dispenda, Desa, dan lainnya meng-HPL-kan tanah-tanah milik petani penggarap menjadi tanah HPL Pemda,” ungkap dia.

Jimmy mengungkan, tanah miliknya di Gunung Geulis, luas 70 hektar, hasil pembelian tahun 1972-73, tanah milik adat, dengan bukti girik dan warkah 72-73, bukti pembayaran pajak ipeda, bukti hasil ploting awal BPN, dan lain lain.

Tanah miliknya tidak bersengketa, tidak berperkara, tidak pernah dijual, tidak digadaikan atau dijaminkan, tidak pernah menerima ganti rugi dari pihak manapun. Tanah miliknya murni dengan akta hibah dari orang tuanya Niko F Mamesah.

Melalui informasi terbuka di internet, diketahui bahwa, tanah miliknya tersebut ternyata telah dioper alih ke PT Imora Motor Honda, dan oleh PT Imora Motor Honda dikerjasamakan dengan PT Summarecon Agung Tbk untuk dibangun perumahan mewah.

“Imora dan Summarecon tetap harus ikut bertanggung jawab,” tegas Jimmy.

Dirinya juga menyatakan, akan terus membongkar mafia tanah dan mafia hukum dengan mengekspos terus menerus di media massa.

Jimmy juga berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat dan seluruh petani penggarap yang telah ikut melawan mafia tanah. Atas nama pribadi, Jimmy mengaku bersedia hadir dalam pertemuan untuk menjadi saksi jika diperlukan.

Surya Sp

banner 300x250

Related posts

banner 468x60